ketika imel jatuh cinta
satu sore, imel dan bara ngupi di k3
bara sibuk dengan ceritanya soal perempuan, dan imel seperti biasanya, tertawa mendengarkan.
mereka berdua tahu -- at least sampai saat ini -- kalau imel tidak pernah sedikit pun berbicara masalah dirinya jatuh cinta.
tiba-tiba, handphone imel bergetar.. bzzz... bzzz.. bzzz... tanda sms masuk
imel langsung buru-buru membaca isinya.
dia tersenyum sendiri.
dia membiarkan bara bercerita.
sadar dicuekin, bara kemudian memperhatikan imel.
imel sedang asik memencet-mencet tuts hand phone nya sambil tersenyum
'senyum jorok' -- istilah imel kalau ada yang sedang tersenyum penuh arti -- pikir bara
bara membiarkan dan diam-diam memperhatikannya, dan satu hal yang dia tidak pernah mengalami sebelumnya, pipi imel bersemu merah, matanya berbinar-binar.
imel bengong sambil tersenyum,
bara tersenyum sambil bengong.
imel jatuh cinta? yang keluar dari benak bara.
Mel, panggil Bara
Imel tidak bereaksi
Mel, panggil Bara lagi
Imel kemudian menoleh masih dengan senyum joroknya
Dari siapa sih? cowo ya?
Apa sssiiiihhh? Imel defensif
alaaa... boong, ama gue pake boong segala
ah, sok teu, kata imel sambil mencibir.
imel
rasa ini seperti perubahan dari warna flat hitam - putih, ke warna sedikit hijau, sedikit kuning, sedikit merah jambu;
rasa ini dalam dada seperti hangat, seperti adem, seperti ada yang mengalir, mendesir;
rasa ini membuat hari-hari yang capai, menjadi lebih bersemangat;
senyum mengambang;
lebih bisa mengalah.
tapi pernahkan dipirkan, kalau perasaan cinta terhadap seseorang sama seperti arti cinta secara umum?
jika kita cinta akan sesuatu, misalnya saja cinta kepada negara kita
kita pasti akan ingin kembali jika kita pergi jauh.
jika kita cinta kepada negara kita, kita pasti tidak rela jika negara kita diserang, dan kita akan serta merta membelanya.
atau misalnya cinta kepada barang.
pasti tidak akan rela dan semudah itu meminjamkan apalagi memberikan barang itu kepada orang lain. apalagi kalau orang itu tidak bisa mencintai barang itu.
cinta tidak mengenal pamrih
cinta itu murah hati, dan tidak sombong
cinta itu indah.
without love, there's no reason to live - thinking of you/monday michiru
Image taken and edited by tolelojing
bara sibuk dengan ceritanya soal perempuan, dan imel seperti biasanya, tertawa mendengarkan.
mereka berdua tahu -- at least sampai saat ini -- kalau imel tidak pernah sedikit pun berbicara masalah dirinya jatuh cinta.
tiba-tiba, handphone imel bergetar.. bzzz... bzzz.. bzzz... tanda sms masuk
imel langsung buru-buru membaca isinya.
dia tersenyum sendiri.
dia membiarkan bara bercerita.
sadar dicuekin, bara kemudian memperhatikan imel.
imel sedang asik memencet-mencet tuts hand phone nya sambil tersenyum
'senyum jorok' -- istilah imel kalau ada yang sedang tersenyum penuh arti -- pikir bara
bara membiarkan dan diam-diam memperhatikannya, dan satu hal yang dia tidak pernah mengalami sebelumnya, pipi imel bersemu merah, matanya berbinar-binar.
imel bengong sambil tersenyum,
bara tersenyum sambil bengong.
imel jatuh cinta? yang keluar dari benak bara.
Mel, panggil Bara
Imel tidak bereaksi
Mel, panggil Bara lagi
Imel kemudian menoleh masih dengan senyum joroknya
Dari siapa sih? cowo ya?
Apa sssiiiihhh? Imel defensif
alaaa... boong, ama gue pake boong segala
ah, sok teu, kata imel sambil mencibir.
imel
rasa ini seperti perubahan dari warna flat hitam - putih, ke warna sedikit hijau, sedikit kuning, sedikit merah jambu;
rasa ini dalam dada seperti hangat, seperti adem, seperti ada yang mengalir, mendesir;
rasa ini membuat hari-hari yang capai, menjadi lebih bersemangat;
senyum mengambang;
lebih bisa mengalah.
tapi pernahkan dipirkan, kalau perasaan cinta terhadap seseorang sama seperti arti cinta secara umum?
jika kita cinta akan sesuatu, misalnya saja cinta kepada negara kita
kita pasti akan ingin kembali jika kita pergi jauh.
jika kita cinta kepada negara kita, kita pasti tidak rela jika negara kita diserang, dan kita akan serta merta membelanya.
atau misalnya cinta kepada barang.
pasti tidak akan rela dan semudah itu meminjamkan apalagi memberikan barang itu kepada orang lain. apalagi kalau orang itu tidak bisa mencintai barang itu.
cinta tidak mengenal pamrih
cinta itu murah hati, dan tidak sombong
cinta itu indah.
without love, there's no reason to live - thinking of you/monday michiru
Image taken and edited by tolelojing