Thursday, September 15, 2005

pendekar bebek bertattoo (#5) : perginya PJ

PJ?
ya aku tahu siapa kamu... aku ingat siapa kamu.
tampak muka SB tersembul di antara pengawal pribadinya.

PJ lega. Dia pikir SB telah melupakannya selama ini.
PJ mendekat dengan tersenyum, berharap bisa memeluk sahabatnya itu.
PJ sangat rindu dengannya. banyak pertanyaan yang akan ditanyakan kepadanya. terutama soal arti tentang lemon cheesecake.
PJ berusaha menerobos dua laki-laki berpakaian serba hitam yang menutupi SB.

sewaktu tangan PJ hendak memeluk SB, tiba-tiba SB berdiri dan berteriak

bagaimana saya bisa lupa?
kamu perempuan yang terlalu banyak aturan!
kamu perempuan yang super super sensitif!

PJ tertegun mendengar SB
PJ tidak bisa berkata apa-apa. tangannya bergetar. bibirnya bergetar.

baru kali ini ada orang yang berani mengatakan kata-kata itu kepada saya!, suara PJ bergetar.
antara sedih dan marah
tidak siap mendapatkan serangan tiba-tiba dari SB

kenapa?
kenapa tiba-tiba kamu yang merasa menjadi korbannya saat ini?
selama ini saya menerima kamu seperti kamu apa adanya
tapi kali ini saya tidak bisa menerimanya lagi
memang kamu terlalu banyak aturan!
SB melanjutkan

PJ tertegun.
selama ini dia ternyata menyembunyikan perasaan tak suka itu terhadap saya
PJ sangat sedih mendapatkan pernyataan jujur SB barusan.

kenapa kamu baru bilang sekarang?
kenapa dulu seperti baik-baik saja?
kenapa kamu harus berteriak seperti itu SB?

jawab SB
jika memang kamu nggak suka cara saya bicara, ya beginilah saya
it will happen again!

terasa suatu yang teriris-iris di dada PJ.
hatinya

mengapa kamu melukai saya SB? apa salah saya? mengapa kamu ngga pernah bilang itu dari dulu?
berondong PJ

kamu sakit? im sorry! kamu memang perempuan yang super-super sensitif!
tapi saya nggak bisa merubah cara saya bicara!

saya nggak pernah menyuruh kamu untuk merubah apa-apa SB

tapi sepertinya kamu menyuruh saya untuk melakukan itu!

SB!
berentilah menyalahkan orang!
saya hanya datang padamu sekarang sebagai teman...

hati PJ hancur berantakan,
dia tahu mengapa dia bisa sakit seperti itu, lebih sakit rasanya dibandingkan terkena seribu tusukan panah musuh,
karena tanpa PJ sadari, dia telah membuka hatinya,
untuk SB

PJ pergi meninggalkan SB begitu saja dengan kepala tertunduk lesu.
dia terbang, entah kemana, dengan menutup hatinya lagi.

*tamat*

Image Source: Warren Gebert

0 Comments:

Post a Comment

<< Home