selamat tahun baru Saka
tanggal 11 maret 2005 kemarin, umat hindu Bali merayakan hari raya tahun baru Saka. dari jam 05 sampai 05 keesokan harinya. ini ada cuplikan dari indo.com arti dari nyepi:
..." Nyepi
On Nyepi day itself, every street is quiet - there are nobody doing their normal daily activities. There is usually Pecalangs (traditional Balinese security man) who controls and checks for street security. Pecalang wear a black uniform and a Udeng or Destar (a Balinese traditional "hat" that is usually used in ceremony). The Pecalangs main task is not only to control the security of the street but also to stop any activities that disturb Nyepi. No traffic is allowed, not only cars but also people, who have to stay in their own houses. Light is kept to a minimum or not at all, the radio or TV is turned down and, of course, no one works. Even love making, this ultimate activity of all leisure times, is not supposed to take place, nor even attempted. The whole day is simply filled with the barking of a few dogs, the shrill of insect and is a simple long quiet day in the calendar of this otherwise hectic island. On Nyepi the world expected to be clean and everything starts anew, with Man showing his symbolic control over himself and the "force" of the World, hence the mandatory religious control."
yang ingin saya ungkapkan di sini sebetulnya hanya masalah pengalaman saya saja mengalami nyepi (yang ke -lima kali) di pulau Bali. pada pagi hari, suasana menjadi lain. hanya bunyi burung-burung berkicau, anjing yang menggongong sekali-kali. tidak ada bunyi mesin, tidak ada bunyi musik. keadaan seperti saat mati lampu, tetapi dikurangi bunyi mesin kendaraan lewat, dan orang berteriak-teriak.
keadaan ini tidak berubah sampai pada waktu hari menjelang gelap. walaupun mata secara umum masih bisa melihat karena masih tersisa sinar, namun sinar itu akan menjadi terlalu gelap jika kita harus berada di suatu ruangan yang tidak ada jendela kaca demi menangkap sinar. penerangan satu-satunya hanya dari senter kecil kita, yang kita nyalakan 'sedetik-sedetik' saja ala senter yang dinyalakan oleh petugas di bioskop untuk menerangi jalan bagi penonton yang telat masuk bioskop.
seharian saya dan suami hanya menjadi 'sayuran' alias menjadi malas sepanjang hari. hanya makan, tidur, nonton dvd di kamar kami yang 'kedap suara', dengan menyalakan pendingin ruangan. seperti hari nyepi yang sudah-sudah, tetangga kompleks kami sudah banyak yang 'kabur', entah ke hotel, entar ke luar pulau. terkadang saya dan suami heran, wong nyepi hanya setahun sekali, mengalami "hari sepi sedunia". kapan lagi ada seperti ini? tanpa harus ke hutan, tanpa harus ke pulau terpencil? asik, lho... jeki... :)
setelah malam benar-benar menjelang, kami pun keluar kamar seperti biasa. memandangi langit. tumben malam ini langit lumayan terang, tidak seperti nyepi tahun-tahun sebelumnya, dimana langit dipenuhi oleh mendung. setelah mata kita terbiasa dengan gelapnya sekeliling, kita akan melihat betapa banyaknya bintang bertaburan di langit. sampai-sampai saya tidak setuju dengan kalimat ".... langit malam bersih, hanya ada bintang terang". menurut saya sih, langit menjadi sangat kotor dengan munculnya bintang-bintang 'kecil' yang bertaburan. seperti mendung, tapi terbuat dari bintang, yang 'mengotori' penampakan bintang-bintang terang.
well, anyway...
saya iseng melakukan pemfokusan melihat satu bintang saja. saya memilih satu bintang, dan berfokus padanya. ternayata hal ini unik! jika bola mata kita tidak bergerak sama sekali, maka lambat-lambat pandangan sekitar bintang itu akan memudar, dan menjadi sangat gelap, sehingga hanya ada satu titik bintang itu saja. azaib!
dengan ditemani oleh hatten wine alexandria yang berasa agak kemanis-manisan, dengan asap nikotin yang jika rokoknya dihisap maka baranya akan menerangi sekelilingnya (suwer, ga boong).. saya dan suami plus kapook kongkow di halaman depan rumah (tidak diperbolehkan 'berkeliaran' di jalanan) memandangi langit, ditemani oleh ribuan nyamuk :D
akhirnya setelah mengantuk (jam setengah sepuluh sudah ngantuk!) kami pun beranjak ke kamar, dan tertidur pulas! keesokan paginya, kami beraktivitas seperti biasa.
selamat hari raya tahun baru! semoga tahun ini membawa berkah yang lebih banyak di banding tahun sebelumnya. amin. dan sekaligus dalam merayakan hari yang baik ini, saya secara pribadi ingin mengucapkan permohonan maaf yang mendalam bagi kesalahan saya untuk semua yang secara sengaja ataupun tidak (mudah-mudahan tidak ya...). juga, semoga kita juga diberikan kedamaian di hati kita semua.
..." Nyepi
On Nyepi day itself, every street is quiet - there are nobody doing their normal daily activities. There is usually Pecalangs (traditional Balinese security man) who controls and checks for street security. Pecalang wear a black uniform and a Udeng or Destar (a Balinese traditional "hat" that is usually used in ceremony). The Pecalangs main task is not only to control the security of the street but also to stop any activities that disturb Nyepi. No traffic is allowed, not only cars but also people, who have to stay in their own houses. Light is kept to a minimum or not at all, the radio or TV is turned down and, of course, no one works. Even love making, this ultimate activity of all leisure times, is not supposed to take place, nor even attempted. The whole day is simply filled with the barking of a few dogs, the shrill of insect and is a simple long quiet day in the calendar of this otherwise hectic island. On Nyepi the world expected to be clean and everything starts anew, with Man showing his symbolic control over himself and the "force" of the World, hence the mandatory religious control."
yang ingin saya ungkapkan di sini sebetulnya hanya masalah pengalaman saya saja mengalami nyepi (yang ke -lima kali) di pulau Bali. pada pagi hari, suasana menjadi lain. hanya bunyi burung-burung berkicau, anjing yang menggongong sekali-kali. tidak ada bunyi mesin, tidak ada bunyi musik. keadaan seperti saat mati lampu, tetapi dikurangi bunyi mesin kendaraan lewat, dan orang berteriak-teriak.
keadaan ini tidak berubah sampai pada waktu hari menjelang gelap. walaupun mata secara umum masih bisa melihat karena masih tersisa sinar, namun sinar itu akan menjadi terlalu gelap jika kita harus berada di suatu ruangan yang tidak ada jendela kaca demi menangkap sinar. penerangan satu-satunya hanya dari senter kecil kita, yang kita nyalakan 'sedetik-sedetik' saja ala senter yang dinyalakan oleh petugas di bioskop untuk menerangi jalan bagi penonton yang telat masuk bioskop.
seharian saya dan suami hanya menjadi 'sayuran' alias menjadi malas sepanjang hari. hanya makan, tidur, nonton dvd di kamar kami yang 'kedap suara', dengan menyalakan pendingin ruangan. seperti hari nyepi yang sudah-sudah, tetangga kompleks kami sudah banyak yang 'kabur', entah ke hotel, entar ke luar pulau. terkadang saya dan suami heran, wong nyepi hanya setahun sekali, mengalami "hari sepi sedunia". kapan lagi ada seperti ini? tanpa harus ke hutan, tanpa harus ke pulau terpencil? asik, lho... jeki... :)
setelah malam benar-benar menjelang, kami pun keluar kamar seperti biasa. memandangi langit. tumben malam ini langit lumayan terang, tidak seperti nyepi tahun-tahun sebelumnya, dimana langit dipenuhi oleh mendung. setelah mata kita terbiasa dengan gelapnya sekeliling, kita akan melihat betapa banyaknya bintang bertaburan di langit. sampai-sampai saya tidak setuju dengan kalimat ".... langit malam bersih, hanya ada bintang terang". menurut saya sih, langit menjadi sangat kotor dengan munculnya bintang-bintang 'kecil' yang bertaburan. seperti mendung, tapi terbuat dari bintang, yang 'mengotori' penampakan bintang-bintang terang.
well, anyway...
saya iseng melakukan pemfokusan melihat satu bintang saja. saya memilih satu bintang, dan berfokus padanya. ternayata hal ini unik! jika bola mata kita tidak bergerak sama sekali, maka lambat-lambat pandangan sekitar bintang itu akan memudar, dan menjadi sangat gelap, sehingga hanya ada satu titik bintang itu saja. azaib!
dengan ditemani oleh hatten wine alexandria yang berasa agak kemanis-manisan, dengan asap nikotin yang jika rokoknya dihisap maka baranya akan menerangi sekelilingnya (suwer, ga boong).. saya dan suami plus kapook kongkow di halaman depan rumah (tidak diperbolehkan 'berkeliaran' di jalanan) memandangi langit, ditemani oleh ribuan nyamuk :D
akhirnya setelah mengantuk (jam setengah sepuluh sudah ngantuk!) kami pun beranjak ke kamar, dan tertidur pulas! keesokan paginya, kami beraktivitas seperti biasa.
selamat hari raya tahun baru! semoga tahun ini membawa berkah yang lebih banyak di banding tahun sebelumnya. amin. dan sekaligus dalam merayakan hari yang baik ini, saya secara pribadi ingin mengucapkan permohonan maaf yang mendalam bagi kesalahan saya untuk semua yang secara sengaja ataupun tidak (mudah-mudahan tidak ya...). juga, semoga kita juga diberikan kedamaian di hati kita semua.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home